Thursday, May 8, 2008

BBM

kemarin aku nanya supir taxi.. "pak, be be em mau naik lagee.." pak supir hanya komen singkat dan lirih.. "biar aja mas.." hemm.. rupanya dia tak peduli. seperti (mungkin) kebanyakan orang saat ini.. "kalo naik khan nanti tarip taxi juga naik mas.." ha.. ha.. ha.. iya juga ya.. aku malah yang jadinya mikir.. "duhh.. pendapatan-ku naek ndak ya bulan depan.." tukang gorengan mungkin juga akan bilang.. "ntar saya juga naikin harga gorengan.." "wahh.. nanti gorengan-nya ndak laku, bukk.." "gampang mas.. ntar harga diturunkan lagi.. pake minyaknya yang murah aja.." pedagang ayam bilang.. "khan sekarang ayam mati juga laku mas.." tukang sayur mengikutsertakan gagang-nya biar keliatan banyak.. tukang bangunan mangkin ganas memangkas campuran semen dan besi-nya.. pak dan bu guru smakin kehilangan waktu ngajar karna harus ngobyek.. abang preman smakin sangar menakuti mangsanya.. PSK rela tanpa pengaman demi tips tambahan..

malam-nya aku lihat obrolan di tv. ada yang pro, ada yang kontra. yang pro menjamin pengurangan subsidi akan lebih berguna bagi rakjat. yang kontra bilang.. "
program tsb tak pernah kena sasaran.." "masih ada banyak jalan selain menurunkan subsidi be be em.."
"
banyak jalan ?!"
rupanya.. jalan-nya tak gampang. penghematan anggaran, musuhnya mafia proyek yang tak mau "pendapatan"nya dipangkas. renegosiasi hutang, pemerintah tak berani. kata kunci: "pemerintah tak berani". duel vs mafia, pun ngeyel vs negara pengutang. gimana sich !!

TTM-ku bilang..
"
kalo solar ikutan naik ndak ya.."
ha.. ha.. ha..
"
kelamaan tinggal di bulan sich kamu.."
:-*

No comments: